Selamat Datang Di Website SSB Bintang Pratama

Inilah Sekolah Sepakbola yang Terbaik di Jakarta Barat saat ini. Di Awal tahun 2010, BINTANG PRATAMA Soccer Academy mulai menempati Home base terbaru yaitu berada di Gelanggang Olah Raga ( GOR ) Cendrawasih Cengkareng, kota Jakarta Barat. Informasi lengkap dan pendaftaran siswa : 081519294007 a/n Bpk. Johan. Jadwal Latihan Setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu On Time Setiap Jam 14 - 16 WIB.

SSB Bintang Pratama Jakarta Barat

Di Awal tahun 2010, BINTANG PRATAMA Soccer Academy mulai menempati Home base baru yaitu di Gelanggang Olah Raga Cendrawasih Cengkareng, Jakarta Barat.

SSB Bintang Pratama Jakarta Barat

Di Awal tahun 2010, BINTANG PRATAMA Soccer Academy mulai menempati Home base baru yaitu di Gelanggang Olah Raga Cendrawasih Cengkareng, Jakarta Barat.

SSB Bintang Pratama Jakarta Barat

Di Awal tahun 2010, BINTANG PRATAMA Soccer Academy mulai menempati Home base baru yaitu di Gelanggang Olah Raga Cendrawasih Cengkareng, Jakarta Barat.

SSB Bintang Pratama Jakarta Barat

Di Awal tahun 2010, BINTANG PRATAMA Soccer Academy mulai menempati Home base baru yaitu di Gelanggang Olah Raga Cendrawasih Cengkareng, Jakarta Barat.

SSB Bintang Pratama Jakarta Barat

Di Awal tahun 2010, BINTANG PRATAMA Soccer Academy mulai menempati Home base baru yaitu di Gelanggang Olah Raga Cendrawasih Cengkareng, Jakarta Barat.

Jumat, 27 Juli 2012

Selasa, 10 Juli 2012

ARYA D.U. dan FAHRI NURSAID

Hasil latihan yang bermutu ,terbukti di Turnamen yang diikuti..

Senin, 07 Mei 2012

Teknologi Garis Gawang, Wajibkah ?

 Pada musim ini beberapa liga dan kompetisi di Eropa diributkan oleh beberapa keputusan kontroversi wasit mengenai sah atau tidaknya bola yang telah melewati garis gawang. Beberapa pihak yang dirugikan mendesak FIFA agar bisa menerapkan teknologi garis gawang yang disebut teknologi Hawk-Eye ini.

Kasus ini seakan menjadi drama yang memiliki episode tak berujung. Seperti pada laga Serie A yang menggelar partai akbar terjadi antara AC Milan melawan Juventus, kedua tim yang menjadi pemeran utama perebutan scudetto.

Ada insiden saat wasit yang memimpin pertandingan tersebut, Paolo Tagliavento tidak mengesahkan gol Sulley Muntari padahal bola terlihat telah melewati garis gawang. Bukti itu makin kuat ketika ada gambar yang menceritakan bahwa kiper Juventus Gianluigi Buffon menangkap bola di dalam gawang.

Efeknya, allenatore Milan Massimilano Allegri sampai saat ini menganggap insiden yang dianggap sebagai ‘Gol Siluman’ tersebut bisa mempengaruhi persaingan scudetto di akhir musim ini. Dia juga menjadikan insiden itu sebagai senjata apabila Scudetto tak jatuh ke tangan Rossoneri musim ini.

Beralih ke negeri Ratu Elizabeth yaitu Inggris. Negara yang memiliki kompetisi sepakbola tertua dan terbanyak evennya ini juga mengalami nasib serupa. Beberapa laga krusial diwarnai keputusan kontroversi.

Beberapa insiden juga terjadi pada laga Primier League antara Queens Park Rangers dan Bolton Wanderers serta semifinal Piala FA Chelsea versus Tottenham Hotspur. Selain itu yang teranyar adalah laga dini hari tadi di final FA Cup antara Chelsea vs Liverpool.

Di mana insiden yang terjadi di menit ke-82 kala Andy Carroll menyundul bola memanfaatkan umpan dari Luis Suarez. Bola dianggap telah melewati garis gawang, namun wasit Philip Dowd tidak mengesahkan itu menjadi sebuah gol. Gol yang bisa membuat penyeimbang kedudukan bagi The Reds yang sedang tertinggal 1-2.

Kejadian-kejadian tersebut hanya segelintir dari kisah yang bisa saja merugikan tim. Masih banyak kejadian yang memiliki nasib serupa, bahkan itu harus terjadi ketika laga Inggris bertemu Jreman di ajang terakbar seperti Piala Dunia.

Untuk itu beberapa pihak yang dirugikan mendesak agar FIFA bisa menyelesaikan masalah ini. Bahkan desakan datang dari FA (PSSI-nya Inggris). FA pun bergegas untuk bisa menyelesaikan masalah akut ini. Kabarnya Inggris akan menjadi tempat pertama ujicoba penerapan teknologi garis gawang dalam sepakbola.

Partai yang akan menjadi sarana eksperimen adalah laga non-liga, yaitu final Piala Hampshire Senior di stadion St Mary's, Southammpton. Teknologi Hawk-Eye sekaligus menjadi ajang ujicoba bagi FIFA.

Hawk-Eye bersama GoalRef merupakan dua perusahaan yang aplikasi teknologinya disetujui oleh International Football Association Board (IFAB), Maret lalu. Setelah itu baru akan diuji keakuratan dan kepantasan oleh laboratorium federal iptek Swiss (EMPA) antara 10 Mei hingga awal Juni.

Laga pemanasan Euro 2012 antara Denmark dan Australia, 2 Juni mendatang, juga akan menjadi laga eskperiman penggunaan teknologi garis gawang. Hasil dari ujicoba serta keputusan penggunaan teknologi garis gawang baru akan ditentukan IFAB dalam pertemuan di Kiev, 2 Juli mendatang.

Namun yang akan menjadi pertanyaan apakah solusi ini menjadi penutup masalah pada musim mendatang. Apakah FIFA akan mewajibkan semua liga untuk bisa menerapkan teknologi tersebut. Pada musim depan pertanyaan itu akan segera terjawab.


Writer : A. Firdaus - Okezone
Source : http://bola.okezone.com/read/2012/05/06/262/624554/teknologi-garis-gawang-wajibkah

Jumat, 27 April 2012

AFC Berharap Dua PSSI Bersatu

Selain PSSI, Task Force AFC juga memanggil PSSI versi KPSI yang diwakilkan oleh Sekjen Djoko Driyono dan Hinca Pandjaitan. Task Force AFC mengharapkan PSSI resmi dan PSSI versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) bersatu agar permasalahan yang terjadi di sepak bola Tanah Air bisa terselesaikan. Hal tersebut disampaikan Sekjen PSSI, Tri Goestoro, usai melakukan pertemuan dengan Task Force AFC di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Selasa (24/4). Tri bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman menjadi perwakilan PSSI dalam pertemuan tersebut. Selain PSSI, Task Force AFC juga memanggil PSSI versi KPSI yang diwakilkan oleh Sekjen Djoko Driyono dan Hinca Pandjaitan.

"Kami belum bisa tarik kesimpulan tetapi yang bisa saya sampaikan, AFC sangat berkepentingan agar kita bisa bersatu kembali. Bukan hanya AFC, FIFA juga berharap kita bersatu karena Task Force AFC juga dibentuk oleh FIFA," kata Tri kepada wartawan di Kantor PSSI, Rabu (25/4)

"Namun untuk sementara kita belum bisa publikasikan hasil pertemuan tersebut karena belum menjadi keputusan. Kami masih tukar-menukar pikiran dengan teman-teman di Task Force AFC," ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, Tri yakin akan tercapai solusi sehingga Indonesia terlepas dari sanksi. "Saya optimistis sebelum tanggal 15 Juni ada titik temu sehingga kita terhindar dari sanksi.


Ia juga menyatakan pertemuan tersebut baru merupakan pertemuan pertama. "Kemungkinan akan ada pertemuan berikutnya tetapi kita belum tahu jadwal selanjutnya. Kami akan menanti informasi selanjutnya," beber Tri.

Task Force AFC merupakan rekomendasi AFC kepada FIFA setelah AFC melakukan rapat Komite Eksekutif AFC pada 23 Maret lalu. Hal tersebut tertuang dalam surat Sekjen AFC Alex Soosay kepada Sekjen FIFA Jerome Valcke pada 26 Maret lalu.

Anggota dari Task Force AFC ini diantaranya adalah Wakil Presiden AFC, HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC, Dato' Worawi Makudi, Sekjen AFC Dato' Alex Soosay, serta Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan Internasional AFC, James Johnson.

Task Force AFC bekerja untuk menyelesaikan persoalan asosiasi yang tak sah, yaitu kepengurusan PSSI versi KPSI, serta liga yang tak sah, Indonesia Super League (ISL). Jika tidak menemukan solusi, maka Indonesia terancam terkena sanksi 15 Juni mendatang.


Writer : Muhammad Ruffy

Source : http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2012/04/25/3060022/afc-berharap-dua-pssi-bersatu